Friday, 25 December 2015

#Review Honeymoon di Anantara Uluwatu via Honeymoonkita.com


Masalah perbulanmaduan ini udah beres dari H-2 bulan sebelum nikah. Biasa, bosen ngurusin ini itu, nyari eskapisme buat ngurusin yang lain. Hahaha. 

Saya tipe yang beranggapan kalau milih hotel itu penting. Kalau liburan saya termasuk yang agak bawel milih hotel. Gak harus bederet sekian jumlah bintangnya, yang penting desainnya bagus, bersih, nyaman. Tapi biasanya pilihan jatuh ke concept hotel, sih. Untuk honeymoon, saya sama ybs sepakat buat pilih yang beda. Meski pas extent 1 hari setelah nginep di sini, kami kembali ke concept hotel yang unik tapi on budget sih :p

Setelah beberapa pilihan, saya memutuskan menginap dua malam di Anantara Uluwatu, chain hotel bagian dari Minor Hotel Group. Anantara yang pertama ada di Thailand, sekarang selain Indonesia dia juga ada di Kamboja, China, Maldives, Vietnam, UEA, dan lupa lagi -_-

Oke, sebelum review Anantara Uluwatu, mending kita bahas dulu kenapa kami milih honeymoon di sini. Ini sekalian tips menentukan lokasi honeymoon juga ceritanya :p

Pertama, honeymoon ideal kami kayak gimana? 

Tuesday, 8 December 2015

Wedding Song List 2015: Foo Fighters to Vina Panduwinata XD

photo from listaddicts

Bikin wedding song list sebenernya seru-seru-tegang.

Seru, karena saya dan ybs punya beberapa lagu berkesan, yang kami pengenin banget ada di resepsi. Bukan lagu-lagu khas di nikahan sejuta umat aja (walau ada sih lagu nikahan sejuta umat yang dimasukkin list biar tamu-tamu terhibur dan bisa humming-humming).

Kami pengennya lagu dari zaman PDKT, pacaran, ngegigs bareng, liburan bareng, karokean bareng, nyanyi-nyanyi di tengah macet bareng, dan bareng-bareng lainnya, dibawain di hari itu.

Deg-degan karena... wedding band bisa mau bawain gak yaa?

Tapi ya coba-coba aja. Surprise ketika 3 lagu yang kami pengen banget emang dibawain. Gak ngeh apa dibawain semua atau enggak karena ya boro deh denger lagunya satu-satu, siapa aja yang dateng kadang setengah inget setengah lupa :|

Jadi prosesnya, ybs bikin daftar, saya bikin daftar, masing-masing berisi yang kami banget, yang masing-masing suka, ditambah 2-3 lagu yang disukai keluarga alias The Seniors, dan sekian lagu yang lagi hype biar tamu-tamu bisa ikut nyanyi seenggaknya dalam hati. Baru deh disaring :D

Here is the list and the highlight lyrics:

Wednesday, 21 October 2015

Persiapan Siraman & Pengajian Menjelang Pernikahan

photo by Colin Cowie Weddings
Kalau di persiapan pernikahan saya lumayan banyak ambil bagian, di pengajian dan siraman menjelang pernikahan ini saya sepenuhnya serahin ke mama. Mulai dari milih souvenir buat ibu-ibu pengajian, souvenir buat pinisepuh yang nyiram, warna tenda, menu katering, buku pengajian siraman, dan lainnya.

Saya bantu nyari aja apa yang mama mau dan gak nemu di Bandung.

Nah, apa aja yang harus dipersiapkan buat Siraman dan Pengajian menjelang pernikahan?


Sunday, 18 October 2015

#Review Vendor Bandung & All Itsy Bitsy Thing

photo from bridalmusings.com
Sebulan berlalu sejak SAH jadi suami istri. Hihi. Setelah bikin lama khusus untuk top 3 vendor, sekarang saatnya review vendor-vendor yang udah berjasa banyak di nikahan saya. Dan, karena niat membuat blog ini anonim akhirnya gagal, hahaha, jadi saya mau share beberapa foto prentilan di nikahan kami kemarin. (Mohon maklum kalau kualitas foto.. ya... seadanya saja :D)

Semoga betah ya baca dan liat-liat fotonya. Tampak bakal panjang. Hahaha. Sekalian saya taro ampir semua vendor karena banyak juga yang nanya ini dari mana itu pake apa. Jadi... semoga saya juga betah ngetiknya :))

Mari kita mulai dari....

#Review 7 Wedding Concept - Bandung


Yay, the last (but not least) Top 3 Vendor review :D

Saya pernah nulis tentang peran wedding organizer di sini. Dan ternyata, emang banyak juga yang nanya apa sebenernya fungsi wedding organizer, kenapa mesti pake WO kalau saudara besar banyak yang mau membantu, pake WO bikin bujet membengkak atau enggak, dan lain-lainnya.

Untuk wedding organizer, jujur saya emang gak banyak ikut campur saat milih. Karena ini yang di-deal-in pertama, sama mama dan kakak saya. Dalam artian, gak banyak survei juga buat membandingkan paket satu dan lainnya. Makanya baru ngeh juga ternyata sekarang wedding organizer di Bandung banyak banget ya :)) Malah, vendor katering, vendor makeup, rata-rata punya paket WO juga.

Tapi sejauh ini, saya puas sih dengan WO ini. Dan berhasil ngubah persepsi kalau pakai WO itu pasti mahal dan sedikit pilihannya karena harus serba rekanan. Karena kenyataannya gak kayak gitu.

Cut to the essence of this post, inilah review 7 Wedding Concept Bandung yang bikin saya puas dengan servis mereka:

Saturday, 17 October 2015

#Review Beeasphoto Bandung


[Another Top 3 vendor]

Pencarian vendor foto juga agak-agak panjang. Hahaha. Beberapa kali saya meeting sama vendor foto dan hasilnya gak bikin klik. Beberapa kuat di prewed doang, tapi pas foto resepsi, pelaminannya aja gak keliatan kilapnya. Chemistrynya gak dapet pun. 

Oke lagi-lagi saya mikir, kerja di kantor media yang rutin bikin photoshoot is a curse. Hahaha. Sama kayak ketika bikin konsep dekorasi, karena saya terbiasa bikin photoshoot home&living di kantor (yang akan diceritakan di tulisan selanjutnya). Konsep idealnya jadi beda, maka harus dapet tim foto yang memang bisa dipercaya.

Sampe saya memutuskan pilih Beeasphoto, yang ketimbang lainnya emang agak pricey, tapi ternyata semuanya worth the price!

Beeasphoto ini udah malang melintang di dunia perweddingan sejak lama. Gak tau sih tepatnya berapa lama, pokoknya sejak kakak saya menikah 2009 lalu, Beeasphoto udah ada. Beberapa kali motret nikahan artis juga mereka.

So, why do I recommend Beeasphoto to capture your perfect moment?

Friday, 16 October 2015

#Review Rias Pengantin: Ayung Berinda

original photo: onefinedayweddingfair.au
Dari sejumlah vendor sanggar rias pengantin Bandung yang sebelumnya saya kerucutkan jadi 4 pilihan di sini akhirnya saya memilih Sanggar Rias Ayung Berinda. Hasilnya? Happy :)

Happy juga ketika denger beberapa temen yang saya rekomendasikan Ayung, akhirnya pake dan puas sama servisnya.

Ada sejumlah alasan yang membuat saya dengan senang hati merekomendasikan Ayung Berinda untuk jadi sanggar rias pengantin pilihan kamu:

Saturday, 10 October 2015

Being Featured In TheBrideDept

captured from #TheBrideDept
Oke. Jadi. Hmm.

Akhirnya menunjukkan jati diri. Hahaha.

A lil bit nervous sebenernya. Karena dari awal blog ini memang dibuat untuk release aja di sela kehectican persiapan pernikahan yang berlangsung 19 September kemarin.

Sunday, 4 October 2015

Do's & Don'ts Perawatan Sebelum Pernikahan

Photo by graceloveslace
Jadi sejak Desember 2014, ketika semua persiapan pernikahan dimulai, saya mulai sok-sokan merhatiin muka.

Sebelumnya, di umur beberapa tahun lewat 25 ini saya cuma pake pelembap, bb cream, dan bedak sebagai rutinitas harian (gak termasuk makeup kayak lipstik dan eyeliner, ya). Malemnya, cuma pake toner dan cuci muka pake sabun. Udah, itu aja.

Sampe akhirnya ngerasa muka kok kusem, gak glowing, dan lain-lainnya. Biasa, insecure-insecure mau jadi penganten :))

Akhirnya saya menambah beberapa amunisi. Kebanyakan Korea-Koreaan, karena selain kemakan iming-iming kulit glowing, juga harganya masih lumayan ketimbang bran-bran lainnya. Semuanya saya beli via online shop.

Tapi emang dasar newbie, main beli-beli aja, alhasil muka saya yang dua puluh sekian tahun ini gak terlalu bersahabat sama jerawat, tetiba bruntusan dan jerawatan parah :((pipi yang biasanya cuma dapet jerawat 1 atau 2 menjelang PMS, sekarang penuh bruntus dan jerawat sepanjang bulan. 

Friday, 2 October 2015

Menyusun Prioritas dalam Persiapan Pernikahan

photo from joellecharming
Beberapa hari lalu ada teman yang cerita tentang persiapan pernikahannya. Ceritanya, dia sedang kesulitan menggabungkan keinginan beberapa pihak saat menyiapkan pernikahan.

Keluarganya udah punya catering langganan yang dipilih setiap kali ada keluarga besarnya yang menikah. Salah satu sepupu pasangannya adalah pemilik wedding photography dan pembuat undangan, belum lagi ada teman kakaknya yang suka membuat craft untuk souvenir.

Rasanya senang, ya, punya banyak keluarga yang bersedia membantu? Tapi untuk beberapa orang, ini malah bisa bikin pusing, lo. Soalnya, bisa jadi apa yang dipilih keluarga atau dipilih pasangan ternyata gak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Biar gak jadi masalah, terus harus gimana?

Saya pribadi, sangat senang dan terharu melihat keluarga sangat antusias mempersiapkan pernikahan saya dengan ybs kemarin. Namanya juga hajat bersama untuk sesuatu yang sekali seumur hidup, wajar kalau semua pihak ikut exciting.

Tapi, saat menyiapkan pernikahan ini, saya sudah punya 3 item yang sangat saya prioritaskan. Itulah hal-hal yang saya minta izin untuk memilih sendiri.

Tiga hal itu adalah: Sanggar rias, konsep dekor, dan wedding photography.

Kenapa? Alasanya pertama (dan paling jujur) pasti akan terdengar egois :P

Monday, 28 September 2015

Trivia About Wedding Reception

photo from onefabday
Finally!

Semua persiapan yang udah dimulai sejak 9 bulan lalu pun berakhir. Di Bandung, 19 September 2015, akad dan resepsi pernikahan saya dan ybs berlangsung dengan lancar. Cieeeeeee XD

Paling membahagiakan adalah melihat semua keluarga terlihat hepi dan menikmati acara. Semuanya masih bisa senyum sampai akhir. Seneng banget rasanya :DDD

Dan, inilah wedding trivia dari saya, si pengantin baru *HALAH*:

Monday, 14 September 2015

[Wedding Updates] H-5, Ayo Dong Mulai Aja :))

photo by thebridelink
So. H-5, my head (and my phone) never takes holiday.

Sebenernya 99 persen udah beres, sih. Layout dekor udah, milih warna tenda, baju penari, baju wedding singer, udah. Souvenir tag udah. Tinggal bersiap siraman, pre-wedding treament, dan taro barang ke tempat hias seserahan. Tapi adaa aja yang dipikirin. Adaaa aja bebunyian di handphone buat confirm ina ini itu. Hahaha. Sampe bawaannya pengen matiin hp :p

Sebenernya mau rileks juga bisa sih. Tapi ya dasar bawaan orok.

Kadang saya mikir over detail is a curse. It'll kill ourselves, and anybody around, and make anybody around want to kill us too :p *lirik ybs* hahaha.

Tapi sejauh ini, gak ada berantem-berantem serius atau cranky lebay sih. Malah ybs kemarin nanya, "Kamu kok belum bridezilla?" saya jawa, "Harus ya?" padahal dalam hati bangga. Hahaha. 

Tapi ybs pasti ngeh, sih. Saya anaknya gengsian sama keadaan. Sama kayak saya gak mau kalah sama hormon PMS yang akhirnya bikin saya anti-marahmarah ga jelas pas menuju haid. Menuju nikah pun, saya ogah mengatasnamakan bridezilla buat marah-marah atau being a spoiled brat. 

Palingan pusing sendiri di kepala, mau diapain digimanain ini kurang ini itu.

Tapi pada akhirnya, percayakan aja ke vendor. Dan keluarga yang membantu. Dan, Tuhan. Persiapan udah dilakuin sebaik mungkin selama beberapa bulan ini. Segala upaya udah, sekarang tinggal berdoa biar ijab kabul berjalan lancar dan semua bisa tersenyum senang. Ihiy.

Wish us luck, will you?

Sunday, 13 September 2015

Apa Saja yang Bisa Dilakukan Bridesmaid?

photo: paperandlace
Apa saja yang bisa dilakukan bridesmaid? 

Saya sepakat bahwa bridesmaid bukan semata sahabat yang datang ke resepsi, pakai baju samaan, lalu pulang.

Beberapa tahun lalu, saya pernah dikasih seragam bridesmaid tapi yang saya lakukan ya cuma itu. Dateng, kasih selamat, makan, foto, pulang. Jadi, apa yang membedakan dengan tamu lain selain kami datang berseragam?

Dua tahun lalu, saya menjadi bridesmaid sahabat saya yang terdekat. Meski kalau diitung ini adalah kali ketiga saya jadi bridesmaid, tapi yang dua tahun lalu itu, pertama kalinya saya bener-bener merasa jadi bridesmaid, bukan sekadar dateng seragaman sebagai sahabat pengantin. 

Kenapa? Karena saya merasa attached, walaupun untuk hal-hal kecil, dalam persiapan hingga resepsi pernikahannya. Dia adalah sahabat terdekat sekaligus perempuan pertama yang menikah di tighest circle saya. 

Saat ini, saya baru pulang dari Bridal Tea Time yang diadakan oleh bridesmaid saya, yang adalah tighest circle tadi. Pulangnya, saya chatting sama sahabat saya yang dua tahun lalu menikah itu. Kami bercerita lebih intense, saya mendapat banyak pelajaran tanpa dia sadari, karena saya tahu dia pun bukan lagi memberi "petuah". Ternyata, dia sedang merasa sentimental menyambut pernikahan saya. Sama persis kaya apa yang saya rasakan menjelang pernikahan dia dulu.

Dari situ saya memahami, bahwa menjadi bridesmaid itu memang penting untuk support moral. Sangat penting.

Nah, apa saja yang bisa dilakukan bridesmaid?

Saturday, 12 September 2015

Tentang Memilih Lokasi dan Paket Honeymoon

photo from rebloggy
Di antara kebosanan dan kelelahan mempersiapkan pernikahan, ada aja yang biasa saya lakukan sebagai "selingan". Contohnya ya bikin blog pernikahan kayak gini :p

Contoh lain adalah merencanakan honeymoon. Pengennya memang di minggu berjalan setelah resepsi langsung honeymoon aja, karena kalau diundur-undur, malah makin susah nyari timing buat cutinya.


Ada beberapa pertimbangan sebelum saya dan YBS merencanakan honeymoon dan ada beberapa alasan yang bikin kami milih honeymoon seperti yang sudah direncanakan ini.

Wednesday, 2 September 2015

3 Pertanyaan Laki-Laki Selama Persiapan Pernikahan

photo by polkadotbride
Jangan keburu nuduh pasangan gak peduli sama pernikahan. Faktanya, banyak kok laki-laki yang nanya-nanya tentang bagaimana persiapan pernikahan itu. Cuma mungkin, entah gengsi atau ngerasa sebagian besar persiapan didominasi kelurga perempuan atau takut diperdaya *halah*, rata-rata nanyanya ke temen lain yang sudah atau akan menikah juga.

Menjelang pernikahan saya, ada beberapa pasang teman juga yang akan menikah. Kalau dihitung, banyak, sih! Anehnya, ketimbang si perempuannya, lebih banyak calon pengantin prianya yang nanya beberapa hal ke saya. Dan rata-rata, pertanyaan mereka sama!


Bukan, bukan lagi tentang apa aja rincian hal yang harus dilakukan menjelang pernikahan kayak di sini, tapi lebih sensitif dan kompleks.


Oh iya, saya di sini gak menjelaskan dan menjawab secara hukum agama atau hukum negara atau hukum suku dan lain sebagainya, ya. Saya cuma berusaha menjelaskan dari pengalaman aja. Plus ngira-ngira sotoy.  Semoga gak ada yang merasa disesatkan deh :))


Nah, berdasarkan pengalaman, rata-rata pertanyaan laki-laki saat mempersiapkan pernikahan adalah....

Tuesday, 1 September 2015

Tentang Support System & Weekend yang Tertukar


*ding*


De, tinggal hias seserahan, kotak souvenir siraman, tanda terimakasih undangan pengajian, sama kasih tau nomor sendal YBS berapa ya..


Kebiasaan mama yang baru, ngirim Whatsapp tengah malem. Cuma kasih list apa aja yang belum. Terus pas dibales, udah gak centang dua biru lagi. Besok paginya biasanya mama baru bales lagi. "Semalem ketiduran. Oke. Selamat kerja, ya."


Jadi mellow. Tiap ke Bandung pun, kalo mama bangun tengah malem buat ke kamar mandi atau solat, pasti mampir kalo kamar saya masih kebuka. Ngobrol-ngobrol dikit, ngobrol-ngobrol dikit yang ujung-ujungnya nanya update persiapan pernikahan, dan kemudian ke kamarnya lagi tidur.


Dari awal bikin persiapan pernikahan, saya udah khawatir banget bikin repot. Karena saya dan ybs kerja di Jakarta, sementara acara dan semua vendor di Bandung. Takut bikin repot kakak dan orangtua.

Monday, 31 August 2015

Menikah di Era Digital, Memudahkan atau Bikin Boros?

photo from Etsy
Sekarang, semua aspek hidup tampak banyak yang berubah sejak makin common-nya dunia digital buat semua kalangan. Jadi bukan dunia kerja, pertemanan, dan pacaran aja yang berubah semenjak era digital, tapi juga: pernikahan.

*Bok, temen pernah ada yang lamaram via Skype aja gitu karena H-2 bulan nikahan doi masih kuliah di UK sementara kedua keluarga udah sepakat lamaran sebelum nikah* 

Bermulanya sih dari blog tentang persiapan pernikahan gini kali ya. Kalau gak salah sejak tahun 2009 waktu kakak saya menikah, tren blog pernikahan udah marak. Sekarang? Wih, udah banyak banget pengaruh perdigitalan ini sama persiapan pernikahan. Malah kalau dicari, wedding blog yang aktif di tahun 2015 mulai menyusut, mungkin dipindah ke akun Instagram atau Path gitu kali ya?

Sooo.... Apa aja yang berbeda dari menyiapkan pernikahan di era digital dan gimana mengontrol semuanya biar gak jadi oversharing yang annoying (dan lebih penting: Gak over budget karena printilan-printilan yang aduhai tempting)?

Sunday, 30 August 2015

[Wedding Updates] H-3 Minggu Menuju "Sah" :O

photo from weddingpartyapp

Tiga minggu lagi aja dong! :O

Tapi jujur, sih, saya sama YBS justru pengen buru-buru aja bawaannya. Hahaha. Udah mulai bosen dan jenuh sama semua persiapan pernikahan ini. Padahal kami juga on-off sih ngerjainnya, tapi mulai lelah sama check list dan tektokan vendor.


Yak, meski pake WO tapi kayaknya entah saya yang terlalu pengen make sure segalanya sendiri. Tapi sebenernya mungkin karena penyakit saya yang keseringan "Mending kerjain sendiri tapi kelar dan jelas ketimbang ngegantungin ke orang lain tapi ujung-ujungnya tetep harus fix ina ini itu karena hasilnya ada aja yang kurang" :p


Sebenernya bikin blog ini (sebulanan lalu) juga buat pelarian sih ceritanya. Kalau umumnya orang bikin wedding blog dari awal persiapan pernikahan, gitu. Saya malah dua bulan menjelang pernikahan. Karena mulai lelah, bosen, makanya cari kegiatan lain biar alem-malem kerjanya gak pinterest-an atau instagram-an mulu nyari inspirasi wedding :))


No, not tha bridezilla thingy, lah. Ya pasti ada sih panik-panik pusing-pusing, tapi semoga masih wajar deh. Ya namanya nikahan ya, mau bikin di rumah atau akad doang di KUA aja mungkin tetep ada panik-pusingnya.


Nah, 3 minggu lagi, apa aja update checked/unchecked-nya? 

Saturday, 29 August 2015

Memilih Gedung Pernikahan di Bandung, Jatuh Kepada...

photo from pittsburghweddingsupergroup
Setiap ada teman yang tanya tentang bagaimana memulai persiapan pernikahan, (Baca: Persiapan Pernikahan A-Z For Dummies), saya selalu tekankan untuk memulai dari jumlah undangan, dilanjut gedung. Khususnya di Bandung. Alasan selain gedung pernikahan di Bandung terbatas, bisa dilihat di postingan yang saya link di atas, ya.

Nah, itu juga yang saya lakukan di persiapan pernikahan saya. Memilih gedung pernikahan dan langsung DP.


Eh sebenernya kalau mau narik cerita jauh ke belakang, perjuangan milih venue ini sempet agak alot. Saya, si pencinta pohon dan anything greeneries, naksir berat sama Maxis. Luasnya pas, rumputnya rapi dan hijau rata alias gak banyak undakan, di beberapa sisi berjajar pohon (di parkirannya aja dipenuhin pohon), punya area VIP dominasi kaca, area akadnya cakep di selasar belakang dengan tema putih-putih gitu, wah pokoknya it has anything that I want.


Tapi ya memang gak dapet restu berhubung areanya gak tengah kota ditambah parkirannya agak sempit. Area VIP-nya pun gak ber-AC jadi kasian pinisepuh. Ditambah parkir di area lapangan tenis, klaimnya sih muat mobil 100-something (tapi agak ragu sih).


Akhirnya orangtua ngasih batasan: No outdoor. Karena dua tempat outdoor yang saya tunjukkin kurang sreg buat mereka. Kebanyakan karena areanya gak tengah kota, sih. Dan yang satunya lagi ditambah area yang berundak dan agak jauh dari parkiran, kami mikirin pinisepuh yang bakal dateng.


Berarti, mulai jelas pencariannya. Kami fokus mencari gedung pernikahan di Bandung. Pilihan ada 3, yaitu Pusdai, Bandung Convention Center, dan Graha Tirta Siliwangi.

Thursday, 27 August 2015

Apa Aja Isi Seserahan dan Angsul-Angsul?

photo and beautiful arrangement by Rose Arbor Seserahan
Pertanyaan YBS pertama, "Daftar isi seserahan mau aku siapin atau mau pilih sendiri?"

Kalo biasanya banyak pertimbangan, buat yang ini gak sampe selisih sedetik jawabnya. Pastinya milih sendiri, dong! Bahkan ada beberapa yang literally beli sendiri pas lagi jalan-jalan tanpa ybs atau pesen di online shop tanpa bilang dulu. Tinggal direimburse XD


Sebelum saya tanya-tanya, ybs udah bilang kalau dia "jatahin" saya sekian untuk beli seserahan pernikahan. Langsung hepi banget ngebayangin bisa belanja tunjuk sana order sini tanpa ngurangin saldo tabungan sendiri XD


Exciting amat? Iya lah! Hahaha. Bohong kalau ada cewek yang keberatan dikasih seserahan.


Nah, karena ybs udah ngasih plafonnya *halah plafon*, jadi dia bilang terserah beli apa aja tinggal pinter-pinter saya bagi aja. Mau jadinya berapa biji barang terserah, isi seserahannya apa aja terserah, pokoknya segitu harus cukup. Enak, sih, jadinya. Tinggal sesuain bujet tiap pos, biar gak jebol di akhir dan ada yang ga kebeli. 


Akhirnya saya bikin daftar isi seserahan pernikahan dan milih beberapa item yang bakal dapet anggaran terbesar. Jadi, dahulukan barang yang paling diingankan untuk seserahan, bujet sisanya mengikuti. Saya sendiri milih buat mengutamakan dua hal di seserahan ini, tas dan makeup!


Dua barang itu harus yang saya suka dan saya pake banget. Gak bisa ditawar. Sisanya, bisa dinego :p


Meski gak berjalan sesuai rencana, sih. *hiks* makeup aman sentosa udah kekumpul semua, tapi tas yang diinginin ternyata udah sold out. Terus nitip ke temen yang lagi jalan-jalan, ternyata gak ada juga. Jadi harus siap-siap plan B. "Tinggal sebulan, beli yang lain aja dulu yang penting kelengkapan seserahan bisa diceklis dari daftar PR," kata YBS. Bener juga sih. Mungkin weekend ini.


Jadi, inilah daftar isi seserahan pernikahan saya:

Friday, 21 August 2015

#MostStalked 4 Vendor Foto Wedding Bandung

photo from whimsicalwonderlandweddings
Banyak faktor yang menjadi penentu kita milih vendor foto wedding. Tone warna, bujet, "nyawa" yang kerekam di foto, ketepatan angle dan moment, kenyamanan sama orang vendornya, dan lain-lain.

Ada empat vendor foto wedding Bandung yang rajin saya stalk, sebelum saya pilih satu di antaranya. Alesannya bisa sangat personal, ya? Hehe. Tapi yang jadi sorotan saya justru bukan gimana dia saat create foto-foto prewed. Istilahnya, "foto aksi" sih bisa diulangi. Yang paling jadi titik berat perhatian justru foto-foto weddingnya. Yang tentu gak bisa diulang, doong.

Sayangnya, kebanyakan vendor justru banyak yang rajin upload foto-foto prewednya, jarang yang aktif posting foto pas siraman, akad, sampe resepsi. Mungkin karena setiap fotografer merasa lebih berkreasi, ya, saat foto prewed.

Langsung aja, ini dia short review, portofolio, dan pricelist 4 vendor foto wedding Bandung yang akun instagramnya rajin saya stalk!

Thursday, 20 August 2015

A Bling Thing: Pilah-Pilih Mahar

photo from struvephotography
Oke. Relationship between women and jewelry, now I understand :p

Jadi ceritanya minggu lalu akhirnya dapet mas kawin. Yang bisa saya bilang, prosesnya jodoh-jodohan banget x)


Mas kawin ini rencananya berupa perhiasan sekian gram dan uang tunai (uang cantik dalam rangka peringatin moment aja). Uang tunainya kondisional lah, ya. Kalau sempet ngehias, syukur. Gak sempet, gak apa-apa. Masalah perhiasan ini nih yang agak bikin resah. Secara terakir pake perhiasan beneran tuh SD awal-awal deh. Selama ini pake aksesori-aksesori biasa doang.

Sempet, rewel ke ybs... "Gimana milihnya? Aku gak kebayaaaang. Gak suka perhiasaaan..."


Sampe akhirnya minggu lalu, menurut jadwal PR mingguan yang dikasih ybs, saya harus udah dapet mas kawin itu. Hm. Oke. Harus mulai dari mana?

Saturday, 1 August 2015

Berapa Lama Persiapan Resepsi Pernikahan?

photo from theweddingnotebook!
"Berapa lama persiapan pernikahan?"

Ini juga termasuk Frequent Ask Question dari temen-temen yang akan menikah. (Kabar baik, nambah satu temen cowok yang mau menikah dan mulai nanya-nanya persiapan)


Jawabannya pasti beda-beda sih. Saya sendiri, sejak pertemuan keluarga ke resepsi jaraknya satu tahun. Dan saya gak pake tunangan, ya, waktu itu cuma silaturahmi sekalian Lebaran aja. Mulai survei-survei sekitar 10 bulan sebelum tanggal resepsi dan waktu itu kebetulan tanggalnya juga masih diitungin. Hehe.


Nah, walau tiap orang beda, saya mau coba berbagi berapa lama persiapan pernikahan dan deal-deal vendor dilakukan sebelum hari H, tapi garis besarnya aja. Di saya, kondisinya persiapan memang sebagian besar cuma dilakuin di weekend pas lagi pulang ke Bandung.

[Wedding Jitters Updates] H-7 Minggu "Sah"

photo from Doiydesign
Absen ngeblog sekian hari karena kemarin-kemarin mulai ngerasain wedding jitters di H-50 ini. Sebelumnya ke mana aja? Hahaha.

Sejujurnya di bulan puasa kemarin terlalu santai dan kebablasan santainya. Terus tiga hari lalu mulai bikin list sama YBS, apa aja yang belum dikerjain di kurang dari dua bulan ini. Bok, banyak ya ternyata! Bawaannya gemes pengen contreng-contreng to do list, tapi adaa aja hambatannya.

Mulai minggu ini berarti gak ada weekend tanpa to do list. Dan semakin banyak printilan yang ujung-ujungnya... Udah gak usah ajalah. Ribet. Lol.

Sekalian tulis di sini kali ya, Wedding Jitters Deadline H-7 Minggu yang masih belum dicontreng:

Tuesday, 28 July 2015

#MostStalked 4 Instagram Sanggar Rias Bandung

photo from theglow
Apa sih kriteria kamu memilih vendor sanggar rias pengantin? Koleksi kebayanya, gaya makeupnya, bentuk alisnya (:p), kecocokan dengan MUA-nya, harganya, koleksi bran makeup yang dipakainya, atau ada yang lain?

Hal-hal itu memang bisa kita lihat sepintas dari portofolio onlinenya, yang kemudian ditegaskan saat kita survei vendor sanggar rias.


Sebelum deal dengan vendor makeup pengantin yang sekarang, ada 4 akun Instagram vendor sanggar rias Bandung yang rajin saya sambangi (not to mention MUA-MUA kece yang Jakarta-based ya).


Empat akun ini yang rajin saya liatin tiap malem sebelum tidur, merhatiin gaya makeupnya, ciri khasnya, ke-konsistenan dia (siapa tau kadang bagus kadang enggak, gitu), baju-baju koleksi terbarunya, daaan lain-lain. Percaya atau enggak, saya sampe hampir selalu bisa bedain, lo, ketika ada foto pengantin Bandung di timeline Instagram, kira-kira dia dimakeupin sama siapa.


Freako ya? Hahaha. Sebelum ikut ngintip ke akun Instagram yang bersangkutan, harus dimaklumi dulu bahwa sanggar rias di Bandung, jujur aja rata-rata belum punya kualitas foto yang oke untuk ditaro di Instagram (yang sebenarnya adalah sama dengan portofolio mereka, ya?).


Beda, deh sama MUA-MUA Jakarta yang rata-rata majang foto kliennya dengan kamera mumpuni, plus kualitas edit yang hanya mereka, klien, dan Tuhan yang tahu.


Jadi jangan bayangin semua foto di Instagram vendor ini bakal bagus secara kualitas, ya. Oh iya, saya lebih ngeduluin foto komersial mereka yang dipajang di sini, mengingat kalau foto klien, saya gak sempet izin dan takutnya mereka keberatan. (Kalau ada yang fotonya dipajang di sini dan keberatan bisa segera hubungi saya, yaa) 


Nah, ini dia 5 vendor makeup pengantin Bandung yang rajin saya kunjungi instagramnya:

(pstt, ini penilaian saya pribadi ya dan maafkan kalau sok tau hihi).

Monday, 27 July 2015

Memilih Vendor Pernikahan Ternyata...

arturjakutsevich
Beberapa bulan lalu saya pernah bilang ke YBS, kalau memilih vendor pernikahan itu pada akhirnya beneran jodoh-jodohan dan perlu chemistry.

Saat milih vendor pernikahan mulai dari foto, dekor, makeup, dan lainnya, pertama liat di Instagram kan kita punya beberapa pilihan. Terus ketemuan lah, ngobrol-ngobrol, dan biasanya langsung bisa kerasa apakah kita nyaman atau enggak dengan vendor tersebut. Ada klik-nya atau justru bikin senewen.

Gini, deh, kita pasti gak nyaman, kan, kerja sama dengan orang yang terlalu keukeuh dan terlalu “mengontrol” konsep acara, padahal ini acara kita dan kita pengen sepenuhnya mencerminkan karakter kita? 

Vendor yang tipikal ‘Biasanya gini, kok. Loh, gak kayak gitu dong nikahan tuh. Namanya pengantin harus ini itu, Resepsi tuh harus gini gitu.’ biasanya sih langsung bikin saya ilfeel.

Hello, this is my moments and I know what I want, kali!

Sunday, 26 July 2015

Reality vs Expectation: Tentang Pesta Pernikahan ala Pinterest

Photo by greenweddingshoes!
Sejak hampir 4 taunan lalu, Pinterest memang udah jadi “sahabat” saya. Bukan, bukan dalam hal pernikahan, tapi masalah kerjaan. Rata-rata, sih, sebelum bikin konsep photoshoot di kantor pasti ngintip Pinterest dulu.

Sampailah nemu itsy-bitsy thingy tentang nikahan. Wedding dress, table setting, dekor, hand bouquet... Lucu-lucu banget! Oke, nanti nikah mau liat inspirasi di sini! *PEDE*

Tiga tahun kemudian, sejak awal tahun 2015 ini, setiap meeting vendor saya selalu bawa reference dari Pinterest yang udah saya kumpulin dalam satu folder. Dan barulah ngeh... Kita belum bisa ngikutin dekor itu. Tren-nya belum sampe ke situ. Kalau pun bisa, MAHAL BANGET! Kenapa?

Apa Sih Peran Wedding Organizer?

photo by quantumcrewshells!
To use wedding organizer or not, sebenernya tergantung kondisi masing-masing calon pengantin aja.

Saya pribadi kebetulan memang pakai paket yang all in dari si wedding organizer. Banyak, kok, wedding organizer murah di Bandung. Alesannya awal pakai WO sih biar lebih simpel dan mudah aja. Apalagi, saya sama YBS saat ini domisili Jakarta, sementara resepsi akan diadakan di Bandung.


Ternyata, balik ke masing-masing orangnya, lo. Maksudnya, saya yang udah pake WO aja kadang masih ngeribet-ribetin diri sendiri! Hahaha. Anaknya tetep gak puas kalau semuanya dibikin "tau beres" aja. Tetep pengen involve milihin ina-ini-itu. Tapi, fungsi WO ini tetep kerasa manfaatnya, sih.


Kita mulai dari tugas dan peran wedding organizer selama persiapan dan resepsi berlangsung, ya!

Persiapan Resepsi Pernikahan A-Z (For Dummies)


Jadi, beberapa malam kemarin ada temen (cowok) yang kirim chat di messenger dan nanya:

Dia: Persiapan pernikahan harus mulai dari mana sih?
Saya: Uang dan kasih sayang. mahahahaha
Dia: Checked. Next?

Sadar kalau si temen ini tiba-tiba serius dan gak mempan dibecandain, akhirnya saya mulai jelasin sambil kebingungan. Soalnya pas ditanya persiapan yang bagian mananya, dia malah ikut bingung. “Blank banget, gak tau harus mulai dari mana. Nyari vendor gitu, deh. Apa aja yang harus dicari?”

Saya langsung nginget persiapan pertama saya gimana. Sebenernya, persiapan resmi dimulai di akhir Desember 2014, sih. Meski kedua keluarga udah ketemu dan “kode-kodean” pas Lebaran tahun 2014.

Tapi emang kerasa sih, sebelum rencana nikah ini dateng, ide-ide resepsi kayaknya udah berseliweran dan mantap mau dibikin kayak apa. Giliran mulai persiapan pernikahan, bingung!

Nah, dari hasil chat malem itu, kayaknya lumayan juga kalau saya bikin postingan persiapan resepsi pernikahan for dummies. Vendor apa aja yang harus dicari dan dipilih untuk resepsi pernikahan?

Sebentar. Sebelum cari vendor, ketok palu dulu buat tanggal resepsi pernikahan dan jumlah undangan. Kenapa? Soalnya, kalau mau cari venue pernikahan atau tanya-tanya ke vendor pernikahan di wedding fair, pertanyaan pertamanya pasti seputar tanggal resepsi.

Kedua, vendor juga (khususnya suvenir dan undangan) rata-rata tanya, berapa undangan? Karena ini ngaruh ke berapa buah suvenir dan undangan yang dipesan. Semakin banyak, biasanya semakin murah.

Oh iya, buat beberapa keluarga, ada tradisi nentuin tanggal dengan “dihitung”. Saya juga termasuk yang dihitungin dulu tanggal baiknya. Gak masalah, kok. Sambil nunggu tanggal baik keluar, kan bisa ngecengin vendor di website wedding/instagram/blog/forum online dulu.

Untuk undangan, gak perlu exact numbers, sih. Yang pasti sekitar berapa orang undangannya. Soalnya ini bakal sangat ngaruh ke venue nikahan.

So... here it is. Vendor yang harus disiapkan sebelum resepsi pernikahan.

Saturday, 25 July 2015

Hello!

photo by: lovethispic
Ada dua “mantra” yang saya pegang selama 8 bulan ini.
Pertama, “don’t sweat by the small things”. Kedua, “Keep calm, we tied the knot.”


Kenapa harus pake mantra segala?

Karena ya namanya persiapan pernikahan, pasti pada tau laah. Hahaha. Mendadak semua terasa barbar. Udah gak aneh kayaknya lema bridezilla, kan? Saya beberapa kali diceritain temen cowok yang udah nikah, katanya selama persiapan pernikahan calon istrinya sering tiba-tiba ngamuk dan ngancem “"Gak usah jadi nikah aja!"

Saya, si gengsi menarik kata-kata (halah), kayaknya enggak deh kalau ngancem gak usah jadi nikah. Yang ditakutin cuma, pake senjata “bridezilla” for being cranky. Hahaha. 

Saya tau, sih, bakal banyak hal yang bikin riwil, yang menurut pasangan tinggal A aja, sementara saya terlalu banyak maunya, survei ke ABC sampe Z dulu terus banyak pertimbangan. 

Makanya di awal, saya pernah bilang sama pasangan (mulai sekarang kita panggil YBS, Yang Bersangkutan), “Jangan bikin saya ngerasa ngerjain ini sendiri.” Karena itu juga yang sering saya denger dari orang-orang. Si cewek ngerasa udah capek ngerjain ini itu, dibikin makin capek karena ngeh pasangannya yang juga nanti bakal duduk di pelaminan malah keliatan santai-santai aja.