Monday 28 September 2015

Trivia About Wedding Reception

photo from onefabday
Finally!

Semua persiapan yang udah dimulai sejak 9 bulan lalu pun berakhir. Di Bandung, 19 September 2015, akad dan resepsi pernikahan saya dan ybs berlangsung dengan lancar. Cieeeeeee XD

Paling membahagiakan adalah melihat semua keluarga terlihat hepi dan menikmati acara. Semuanya masih bisa senyum sampai akhir. Seneng banget rasanya :DDD

Dan, inilah wedding trivia dari saya, si pengantin baru *HALAH*:

Monday 14 September 2015

[Wedding Updates] H-5, Ayo Dong Mulai Aja :))

photo by thebridelink
So. H-5, my head (and my phone) never takes holiday.

Sebenernya 99 persen udah beres, sih. Layout dekor udah, milih warna tenda, baju penari, baju wedding singer, udah. Souvenir tag udah. Tinggal bersiap siraman, pre-wedding treament, dan taro barang ke tempat hias seserahan. Tapi adaa aja yang dipikirin. Adaaa aja bebunyian di handphone buat confirm ina ini itu. Hahaha. Sampe bawaannya pengen matiin hp :p

Sebenernya mau rileks juga bisa sih. Tapi ya dasar bawaan orok.

Kadang saya mikir over detail is a curse. It'll kill ourselves, and anybody around, and make anybody around want to kill us too :p *lirik ybs* hahaha.

Tapi sejauh ini, gak ada berantem-berantem serius atau cranky lebay sih. Malah ybs kemarin nanya, "Kamu kok belum bridezilla?" saya jawa, "Harus ya?" padahal dalam hati bangga. Hahaha. 

Tapi ybs pasti ngeh, sih. Saya anaknya gengsian sama keadaan. Sama kayak saya gak mau kalah sama hormon PMS yang akhirnya bikin saya anti-marahmarah ga jelas pas menuju haid. Menuju nikah pun, saya ogah mengatasnamakan bridezilla buat marah-marah atau being a spoiled brat. 

Palingan pusing sendiri di kepala, mau diapain digimanain ini kurang ini itu.

Tapi pada akhirnya, percayakan aja ke vendor. Dan keluarga yang membantu. Dan, Tuhan. Persiapan udah dilakuin sebaik mungkin selama beberapa bulan ini. Segala upaya udah, sekarang tinggal berdoa biar ijab kabul berjalan lancar dan semua bisa tersenyum senang. Ihiy.

Wish us luck, will you?

Sunday 13 September 2015

Apa Saja yang Bisa Dilakukan Bridesmaid?

photo: paperandlace
Apa saja yang bisa dilakukan bridesmaid? 

Saya sepakat bahwa bridesmaid bukan semata sahabat yang datang ke resepsi, pakai baju samaan, lalu pulang.

Beberapa tahun lalu, saya pernah dikasih seragam bridesmaid tapi yang saya lakukan ya cuma itu. Dateng, kasih selamat, makan, foto, pulang. Jadi, apa yang membedakan dengan tamu lain selain kami datang berseragam?

Dua tahun lalu, saya menjadi bridesmaid sahabat saya yang terdekat. Meski kalau diitung ini adalah kali ketiga saya jadi bridesmaid, tapi yang dua tahun lalu itu, pertama kalinya saya bener-bener merasa jadi bridesmaid, bukan sekadar dateng seragaman sebagai sahabat pengantin. 

Kenapa? Karena saya merasa attached, walaupun untuk hal-hal kecil, dalam persiapan hingga resepsi pernikahannya. Dia adalah sahabat terdekat sekaligus perempuan pertama yang menikah di tighest circle saya. 

Saat ini, saya baru pulang dari Bridal Tea Time yang diadakan oleh bridesmaid saya, yang adalah tighest circle tadi. Pulangnya, saya chatting sama sahabat saya yang dua tahun lalu menikah itu. Kami bercerita lebih intense, saya mendapat banyak pelajaran tanpa dia sadari, karena saya tahu dia pun bukan lagi memberi "petuah". Ternyata, dia sedang merasa sentimental menyambut pernikahan saya. Sama persis kaya apa yang saya rasakan menjelang pernikahan dia dulu.

Dari situ saya memahami, bahwa menjadi bridesmaid itu memang penting untuk support moral. Sangat penting.

Nah, apa saja yang bisa dilakukan bridesmaid?

Saturday 12 September 2015

Tentang Memilih Lokasi dan Paket Honeymoon

photo from rebloggy
Di antara kebosanan dan kelelahan mempersiapkan pernikahan, ada aja yang biasa saya lakukan sebagai "selingan". Contohnya ya bikin blog pernikahan kayak gini :p

Contoh lain adalah merencanakan honeymoon. Pengennya memang di minggu berjalan setelah resepsi langsung honeymoon aja, karena kalau diundur-undur, malah makin susah nyari timing buat cutinya.


Ada beberapa pertimbangan sebelum saya dan YBS merencanakan honeymoon dan ada beberapa alasan yang bikin kami milih honeymoon seperti yang sudah direncanakan ini.

Wednesday 2 September 2015

3 Pertanyaan Laki-Laki Selama Persiapan Pernikahan

photo by polkadotbride
Jangan keburu nuduh pasangan gak peduli sama pernikahan. Faktanya, banyak kok laki-laki yang nanya-nanya tentang bagaimana persiapan pernikahan itu. Cuma mungkin, entah gengsi atau ngerasa sebagian besar persiapan didominasi kelurga perempuan atau takut diperdaya *halah*, rata-rata nanyanya ke temen lain yang sudah atau akan menikah juga.

Menjelang pernikahan saya, ada beberapa pasang teman juga yang akan menikah. Kalau dihitung, banyak, sih! Anehnya, ketimbang si perempuannya, lebih banyak calon pengantin prianya yang nanya beberapa hal ke saya. Dan rata-rata, pertanyaan mereka sama!


Bukan, bukan lagi tentang apa aja rincian hal yang harus dilakukan menjelang pernikahan kayak di sini, tapi lebih sensitif dan kompleks.


Oh iya, saya di sini gak menjelaskan dan menjawab secara hukum agama atau hukum negara atau hukum suku dan lain sebagainya, ya. Saya cuma berusaha menjelaskan dari pengalaman aja. Plus ngira-ngira sotoy.  Semoga gak ada yang merasa disesatkan deh :))


Nah, berdasarkan pengalaman, rata-rata pertanyaan laki-laki saat mempersiapkan pernikahan adalah....

Tuesday 1 September 2015

Tentang Support System & Weekend yang Tertukar


*ding*


De, tinggal hias seserahan, kotak souvenir siraman, tanda terimakasih undangan pengajian, sama kasih tau nomor sendal YBS berapa ya..


Kebiasaan mama yang baru, ngirim Whatsapp tengah malem. Cuma kasih list apa aja yang belum. Terus pas dibales, udah gak centang dua biru lagi. Besok paginya biasanya mama baru bales lagi. "Semalem ketiduran. Oke. Selamat kerja, ya."


Jadi mellow. Tiap ke Bandung pun, kalo mama bangun tengah malem buat ke kamar mandi atau solat, pasti mampir kalo kamar saya masih kebuka. Ngobrol-ngobrol dikit, ngobrol-ngobrol dikit yang ujung-ujungnya nanya update persiapan pernikahan, dan kemudian ke kamarnya lagi tidur.


Dari awal bikin persiapan pernikahan, saya udah khawatir banget bikin repot. Karena saya dan ybs kerja di Jakarta, sementara acara dan semua vendor di Bandung. Takut bikin repot kakak dan orangtua.