Photo from here |
The generation of
renters they said. Millennial under 35 years old.
Kira-kira 4 tahun lalu
saya pernah diramal sama seorang tarot readers. Dia lagi diwawancara
untuk dibikinkan profil di media tempat saya bekerja dulu. Teman-teman pun mengantre minta diramal tarot dan saya pikir, okelah ikutan. Lucu-lucuan aja. Yang ternyata akhirnya malah jadi enggak lucu.
Ada beberapa
“terawangan” dia yang bikin saya meringis, salah satunya: “Seumur hidup, kamu
akan mengontrak dan enggak punya rumah.”
Bam!
Sejak itu, frasa “punya
rumah” jadi menakutkan. Padahal sebelumnya, saya yang masih polos dan enggak
paham seputar harga rumah maupun tanah ini mikir bahwa orang itu pasti akan
punya rumah. Apalagi saking naifnya, dulu sempet sesumbar pengen punya rumah di
Jalan Kerinci *lempar batu bata* dan langsung babak belur dikatain orang sekantor.
Hahaha. Fresh grad, masih coro, mimpinya ketinggian.
Beberapa tahun
kemudian, saya bersugesti positif: Pasti dia nerawang berdasarkan generasi doang, deh. Nebak-nebak aja, karena sejak 2
tahunan lalu, emang santer istilah bahwa Millennials adalah generasi sewa atau kontrak. Konsep kepemilikan itu udah enggak relevan katanya buat mereka.